Baru-baru ini, seorang ibu asal Singapura membuat permohonan pada publik berkaitan dengan penyakit kankernya yang semakin parah.
Melalui situs Give Asia, ia menceritakan permasalahannya.
Melansir worldofbuzz.com, Chek Ming, nama ibu satu anak ini menuliskan:
“Namaku Chek Ming, usiaku 46 tahun.
Aku ingin menceritakan ceritaku sekaligus meminta bantuan.
Hidupku sangatlah berat selama beberapa tahun terakhir.
Namun aku terhibur dengan kehadiran putraku yang berusia 5 tahun.
Ia adalah kebanggaan terbesarku, kebahagiaan terbesarku, dan menjadi alasan utama aku menulis ini.”
“Aku adalah penderita kanker stadium 4.
Aku memerlukan biaya 139 ribu dollar (1,8 miliar rupiah) per tahun agar bisa melakukan imunoterapi.
Aku juga tidak punya banyak waktu.” ungkap Chek Ming melalui situs donasi.
Chek Ming mengungkapkan tidak ada yang membuatnya sembuh setelah melakukan kemoterapi selama dua tahun dan menggunakan berbagai macam obat kanker.
Ia sekarang menggunakan obat-obat yang tersedia karena obat sebelumnya gagal menghentikan penyebaran sel kanker.
Dari yang semula stadium 1c, kini ke stadium 4.
“Semua ini terjadi ketika aku didiagnosis jenis kanker ovarium yang langka dan agresif.
Kanker ini disebut Ovarian Clear Cell Carcinoma.
Jenis kanker ini hanya terjadi pada 5% penderita kanker ovarium.
Aku pernah melakukan operasi besar pada 6 April 2015 lalu untuk mengambil kista ovarium sebesar 12,5 cm.
Uji darah penanda kanker mengindikasikan kemungkinan kanker ovarium yang tinggi.”
Chek Ming kemudian melakukan kemoterapi dan menemukan bahwa kista ovarium kankernya melebar dan mempengaruhi jaringan di sekitarnya.
“Meskipun ada efek samping, aku tetap melakukan kemo dan berharap aku bisa bertahan untuk membesarkan anakku.
Aku akan melakukan segalanya untuknya.
Berumur 3 tahun kala itu, ia pasti tak mengerti apa-apa.
Ia hanya melihat rambutku yang rontok, sering muntah-muntah, dan berbaring di tempat tidur berjam-jam dan tidak bisa bermain dengannya.
Anak sekecil itu tidak akan bisa memahami dan mengeri penyebabnya.”
Kemudian, Ming melakulan CT scan.
Hasil CT scan mengungkapkan sesuatu yang lain.
“Dokter berkata sekarang tak mungkin untuk aku dioperasi lagi atau diobati karena kanker berkembang cepat dan agresif ke stadium 4 dalam waktu singkat.
Aku adalah single-parent dan satu-satunya orang yang mencari nafkah.
Sering aku tidak makan untuk menyimpan uang demi anakku agar ia bisa makan dengan baik.
Anakku lahir prematur dan berat badannya kurang.
Kami tinggal di apartemen kecil.
Aku telah menjual apapun yang bisa aku jual, agar bisa bertahan bulan-demi-bulan.”
Kini, tidak ada orang lain lagi sebagai tempatnya meminta tolong, semuanya telah ia jual, Ming hanya berharap kebaikan hati netizen untuk memberikannya donasi.
Ming butuh dana untuk pengobatan, kebutuhan sehari-hari, hutang yang ditinggalkan mantan suaminya yang telah kabur ke luar negeri.
Ming juga ingin memastikan bahwa akan ada uang tersisa untuk anak dan ibunya setelah ia meninggal nanti.
“Terima kasih untuk donasinya.
Aku harus bertahan, setidaknya beberapa tahun lagi agar bisa bersama dengan anakku.
Ia terlalu muda untuk kehilangan seorang ibu.”
Sumber: tribunnews.com
